Sindrom Nyeri Kandung Kemih

Sindrom nyeri kandung kemih, atau interstitial cystitis, terjadi ketika dinding kandung kemih menjadi sangat sensitif karena mengalami peradangan kronis. Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri yang intens yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kandung kemih adalah organ berongga yang berfungsi untuk menyimpan urine. Organ ini terdiri dari sel epitel khusus yang memungkinkannya untuk meregang dan menyesuaikan diri dengan volume urine.

Ketika kandung kemih terisi penuh dengan urine, ia mengirimkan sinyal ke otak untuk memberi tahu otot-otot di dalamnya untuk berkontraksi. Ini adalah mekanisme yang menyebabkan rasa ingin buang air kecil.

Namun, dalam kondisi normal, sinyal ini tidak menyebabkan rasa nyeri. Dalam kasus ini, sinyal yang mencapai otak dapat menjadi tidak teratur, yang mengakibatkan penderita merasakan nyeri dan ingin buang air kecil meskipun kandung kemih belum terisi penuh.

Gejala Sindrom Nyeri Kandung Kemih

Gejalanya dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan manifestasi, tetapi biasanya dimulai dengan nyeri mendalam yang tiba-tiba dan berkepanjangan di daerah panggul atau alat kelamin.

Rasa nyeri ini cenderung memburuk saat penderita sedang menstruasi, beraktivitas seksual, atau saat buang air kecil. Beberapa gejala lain yang sering terkait dengan kondisi ini meliputi:

1. Frekuensi buang air kecil yang tinggi.

Penderita sering merasa ingin buang air kecil, bahkan jika kandung kemih tidak penuh. Hal ini dapat mengganggu rutinitas sehari-hari.

2. Urgensi buang air kecil:

Ada perasaan mendesak dan sulit untuk menahan diri saat ingin buang air kecil.

3. Nyeri saat buang air kecil:

Proses buang air kecil sering disertai dengan nyeri atau terbakar.

4. Perubahan dalam pola buang air kecil

Volume urine yang dikeluarkan mungkin berkurang atau bertambah.

5. Nyeri panggul atau perut bagian bawah

Rasa nyeri atau ketidaknyamanan di daerah panggul atau perut bagian bawah yang bisa bersifat konstan atau datang secara berulang.

6. Perasaan berat di kandung kemih

ensasi seperti ada tekanan atau berat di kandung kemih.

7. Mengalami sakit saat berhubungan seksual.

Aktivitas seksual bisa menjadi nyeri atau tidak nyaman.

8. Perubahan dalam pola menstruasi.

Beberapa wanita melaporkan perubahan dalam pola menstruasi mereka seiring dengan gejala sindrom ini.

Penyebab 

Penyebabnya masih belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini terjadi akibat kombinasi dari beberapa faktor. Salah satu faktor yang diduga berperan adalah rusaknya lapisan pelindung (sel epitel) kandung kemih, sehingga menyebabkan zat-zat beracun dalam urine masuk dan mengiritasi dindingnya.

Kondisi ini biasanya akan menyerang wanita yang berusia lebih dari 30 tahun. Selain itu, beberapa kondisi dan penyakit tertentu juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit tersebut.

Berikut ini adalah beberapa kondisi dan penyakit yang bisa meningkatkan risiko terjadinya sakit tersebut:

  • Riwayat operasi pada kandung kemih
  • Kerusakan saraf
  • Melemahnya otot-otot dasar panggul
  • Gangguan autoimun
  • Kelainan sel darah putih

Penanganan 

Jika tidak ditangani, rasa sakit yang hebat akibat dapat membuat penderitanya sulit menjalani aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan yang berkelanjutan untuk mengurangi atau mengatasi sakit maupun gejala sakit kandung kemih yang lain.

Sebelum memberikan penanganan, akan dipastikan bahwa sindrom nyeri kandung kemih melalui pemeriksaan fisik dan tanya jawab terhadap pasien. Kemudian akan disarankan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti tes urine, sistoskopi, dan biopsi, untuk membantu memastikan penyebab keluhan yang dialami.

Setelah dipastikan menderita sakit tersebut, pasien akan ditangani untuk meringankan gejala yang timbul. Berikut ini adalah penanganannya:

1. Perubahan gaya hidup

Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat bisa menjadi salah satu cara untuk meringankan gejalanya. Dokter biasanya akan menyarankan perubahan gaya hidup yang dibarengi dengan pengobatan lainnya. Dengan begitu, sindrom nyeri kandung kemih dapat teratasi dengan lebih cepat.

Berikut ini adalah beberapa perubahan gaya hidup yang akan disarankan oleh dokter:

  • Menghindari atau mengurangi konsumsi makanan yang dapat mengiritasi kandung kemih, misalnya makanan pedas dan makanan yang mengandung vitamin C tinggi
  • Memperbanyak aktivitas fisik dan rutin berolahraga
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Menghindari atau mengurangi konsumsi minuman beralkohol
  • Mengurangi konsumsi makanan atau minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau coklat
  • Mengurangi konsumsi minuman berkarbonasi, seperti soda dan sparkling water

2. Obat-obatan

Obat-obatan diberikan untuk meredakan gejala dan mengatasi kondisi yang menyebabkan sindrom nyeri kandung kemih. Jenis obat yang mungkin akan diresepkan oleh dokter adalah:

  • Obat antinyeri, untuk meredakan nyeri yang dirasakan sebagai salah satu gejalanya. Contoh obat yang bisa diresepkan adalah ibuprofen dan naproxen.
  • Obat antidepresan trisiklik, untuk melemaskan kandung kemih dan antinyeri, serta mengurangi urgensi dan frekuensi buang air kecil. Dokter dapat meresepkan amitriptyline maupun imipramine sebagai contoh obat dari golongan ini.
  • Obat antihistamin, untuk mengatasi kelainan pada sel darah putih, serta mengurangi urgensi dan frekuensi buang air kecil. Contoh obat antihistamin yang dapat diresepkan adalah loratadine dan hydroxyzine.
  • Obat imunosupresan, untuk mengatasi gangguan autoimun yang menyebabkan sindrom ini. Contoh obatnya adalah cyclosporine.
  • Obat antagonis reseptor leukotriene, seperti montelukast, juga dapat diresepkan dokter untuk mengatasi kelainan pada sel darah putih.

Selain obat oral di atas, dokter juga mungkin akan memberikan larutan yang mengandung obat-obatan khusus, seperti lidocaine, natrium bikarbonat, heparinhyaluronic acid, dan chondroitin, ke dalam kandung kemih. Larutan tersebut dimasukkan melalui uretra dengan menggunakan selang tipis dan fleksibel (kateter).

3. Terapi listrik

Selain menyarankan perubahan gaya hidup dan meresepkan obat-obatan, dokter juga akan merekomendasikan terapi listrik untuk mengatasi gejala sindrom nyeri kandung kemih.

Jenis terapi listrik yang dilakukan oleh dokter untuk mengatasi sindrom nyeri terdari dari dua metode, yaitu transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) atau sacral nerve stimulation.

Kedua jenis terapi listrik ini memiliki cara kerja yang kurang lebih sama. Pada kedua prosedur ini, dokter akan memasangkan kabel yang memancarkan aliran listrik bertegangan rendah ke tubuh.

Pada TENS, kabel biasanya akan ditempelkan di punggung bawah atau area kemaluan. Sementara pada sacral nerve stimulation, kabel ditempelkan di dekat saraf sakral, yaitu penghubung antara saraf sumsum tulang belakang dan kandung kemih.

4. Operasi

Apabila gejala yang dialami pasien sudah cukup parah dan berbagai perawatan sebelumnya tidak dapat mengatasi sindrom nyeri kandung kemih, dokter akan menyarankan operasi.

Melalui operasi, dokter akan mengambil jaringan lain di dalam tubuh untuk kemudian ditambalkan ke kandung kemih. Prosedur ini bertujuan untuk menambah volume kandung kemih, sehingga dapat menampung lebih banyak urine.

Sumber artikel: rumahsehatherbaholistic.com

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

About Author

Usaid Abdulloh